Selasa, 14 November 2017

Tugas 8. Membuat Peta Administrasi Kecamatan Singkil Kota Manado

   Di Peta ini menjelaskan tentang desa-desa yang sudah dirangkum menjadi kecamatan-kecamatan serta sudah memberi batas dari setiap kecamatan. 

Senin, 23 Oktober 2017

Kuliah Lapangan Ke BAPELITBANGDA

                                                           Foto Bersama Kepala Bapelitbangda

Kami Mahasiswa/i Teknik Elektro Jurusan Informatika Universitas Sam Ratulangi, melakukan Kuliah Lapangan pada tanggal 17 Oktober 2017 ke BAPELITBANGDA Kota Manado. Yang mendampingi ketempat tersebut ialah Dosen Pengampuh kami Yaulie Rindangen ST, M.SSc, MM. Dan saat kami tiba di tempat, disambut langsung oleh Kepala BAPELITBANGDA yaitu Dr. Liny Tambajong, ST, M.Si. Disana kami mendapat penjelasan tentang cara kerja dan manfaat SIG/GIS bagi Kota Manado. Penjelasan itu sendiri dijelaskan oleh Ibu Liny selaku kepala BAPELITBANGDA beserta Tim Kerja yang mengembangkan SIG/GIS di Kota Manado.

                                                Foto bersama Ibu Liny selaku Kepala Bapelitbangda

Disana kami mendapat beberapa penjelasan contohnya melalui peta yang telah dikembangkan, pemerintah bisa memantau siapa saja yang sudah/belum membayar pajak. Cara kerjanya, dengan adanya data yang dimasukkan dari setiap kependudukan dmaka dibuatlah letak pada sebuah peta yang langsung mengaksesnya dengan data yang telah dimasukkan pada database yang telah dibuat. Dan juga Pemerintah Kota Manado membuat sebuah aplikasi guna memantau keberadaan khusus bagi pegawai pemerintah melalui peta.

                                                           Foto Di Studio Big Data

Selain itu, kami juga berkesempatan mengunjungi studio Big Data dan Cerdas Command Center (C3).
          Di studio Big Data, kami mendapat penjelasan tentang solusi atau cara menangani tempat kumuh diberbagai lokasi di Sulawesi Utara, yang di tangani oleh Tim Kotaku. Solusi dan penanganannya bertujuan menjadikan Kota Manado, Kota Parawisata menjadi lebih baik.


                                   Foto 12 Aplikasi Smart Solutiona Pada Ruangan Cerdas Command Center (C3)

Sedangkan di Cerdas Command Center (C3), kami mendapat kesempatan dengan diperlihatkan 12 aplikasi Smart Solution yang di kerjakan atau di kelola di ruangan C3. 12 aplikasi Smart Solution terdiri dari aplikasi Qlue, e-Gol, Taupang, siTasya, Lapor Manado, RICCA, siGita, Manado 360, ekon, ePuskesmas, Kanal Resmi Pemerintahan Kota Manado, dan Radio Komunikasi Gagak.

Pada kunjungan Kuliah Lapangan ini kami mendapat tambahan pelajaran serta informasi tentang manfaat serta cara kerja dengan menggunakan metode SIG.

Senin, 09 Oktober 2017

Tugas 6. Review Membandingkan Layer Menggunakan Google Earth, Review Webgis

1 * Disini saya mereview kampung halaman saya yang berlokasi di Kakas, Minahasa dari tahun 2013-2016



Pada gambar pertama diatas ada kondisi kakas minahasa yang masih memiliki lahan kosong yang luas pada tahun 2013



Dan gambar kedua diatas terlihat lahan yang kosong pada tahun 2013 telah berubah dan dibangun bangunan SLB (Sekolah Luar Biasa) yang sekolahnya untuk anak-anak berkebutuhan khusus

2.     *  WebGIS
Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang dapat diakses secara online melalui internet/web.
GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya.
contoh daripada webgis ialah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada table berikut :
GIS Prinsip
Pengembangan Web
Data Input
Client
Manajemen Data
DBMS dengan komponen spasial
Analisys Data
GIS Library di Server
Representasi Data
Client/server

Tujuan dari Webgis adalah :
- Memutakhirkan data dan menyusun mekanismenya yang bisa diterapkan.
- Mengembangkan peta digital berbasis WebGis untuk memudahkan pencarian data dan informasi tentang jaringan jalan, Fasilitas transportasi, aluran pematusan dan sarana prasarana pemadam kebakaran.

Dan manfaat daripada Webgis yaitu :
            Tersedianya peta atau informasi yang berbasis WebGIS yang tersusun dengan baik, akurat, mudah dibaca, dan mudah dimengerti oleh awam sekalipun, baik berupa data maupun peta skematik.



Dan juga dibawah ini juga ada beberapa software yang mendukung untuk Webgis :
Software WebGIS berbayar :
·         ESRI ArcGIS Server
·         DEMIS
·         GeoMedia WebMap
·         MapInfo MapXtreme
Open source
·         SGeo Live 5.0
·         SAGA GIS.
·         MS4W (MapServer For Windows)
·         PostgreSQL
·         MapGuide Open Source
·         ALOV
·         GeoServer
·         MapBender
·         OpenLayer



Kamis, 21 September 2017

Tugas 5. Review Karya Ilmiah Tentang Proyeksi UTM



UTM (Universal Transerve Mercator) dikembangkan oleh Amerika Serikat Army Corps Of Engineers pada tahun 1940-an. Di Amerika Serikat daerah berbatasan, menggunakan model ellipsoid (Clarke 1866) digunakan untuk daerah sisa bumi, dan termasuk bagian Hawai menggunakan ellipsoid internasional.
Dan UTM sendiri memiliki artian yaitu metode grid berbasis menentukan lokasi dipermukaan bumi yang merupakan aplikasi praktis dari 2 dimensi.
                                                     
Proyeksi UTM terdiri dari beberapa ciri, yaitu :
1. Proyeksi bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupan garis meridian dengan lebar 6º yang disebut Zone.
2. Proyeksi garis Meridian Pusat (MC) merupakan garis lurus vertical pada tengah bidang proyeksi.
3. Proyeksi garis lingkar Equator merupakan garis lurus horizontal di tengah bidang Proyeksi.
4. Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi pada butir 2 dan 3 dengan interval sama.
5. Faktor skala garis (scale factor) di Pusat peta adalah 0.9996, artinya garis horizontal di tanah pada ketinggian muka air laut, sepanjang 1 km akan diproyeksikan sepanjang 999.6 m pada Peta.
6. Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara Grid di Meridian Pusat = 0º, atau garis arah Meridian yang melalui titik diluar Meridian Pusat tidak sama dengan garis arah Utara Grid Peta, simpangan ini disebut Konfergensi Meridian. Dalam luasan dan skala tertentu tampilan simpangan ini dapat diabaikan karena kecil (tergantung posisi terhadap garis Ekuator).

Dan mengapa proyeksi UTM digunakan karena,
- Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar Garis Katulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatip seimbang
- Untuk kondisi seperti ini, sistim proyeksi Tranvers Mercator/Silinder Melintang Mercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal).
- Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka dipilih sistim proyeksi Universal Transverse Mercator yang memberikan batasan luasan bidang 6º antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai Zone.


                                      
Sulut (Manado) Zone UTM yang bertitik Koordinat yaitu:
Coord_X = 124.8383
Coord_Y = 1.4829
Zone_UTM = 51 North





Jumat, 15 September 2017

Tugas 4. Data Spasial dan data Atribut

Data Spasial

Pengertian Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah kontinental, nasional, regional maupun lokal. Data-data yang diolah dalam sistem informasi geografis (SIG) ini pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut, dimana data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan sedangkan data atribut merupakan data non spasial yang berfungsi menjelaskan berbagai objek pada data spasial tersebut. Dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut.
Bentuk penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam titik (point), garis (line) dan area (polygon). Titik merupakan interpretasi tunggal dari koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek tertentu seperti ketinggian, lokasi kota, titik ke dalaman, lokasi sarana prasarana, lokasi pengambilan sampel survey dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu tampilan memanjang seperti jalan, sungai, kontur ketinggian, kontur ke dalaman, jalur pelayaran dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama dan membentuk suatu ruang yang memiliki informasi homogen, misalnya batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau, kawasan konservasi, ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove dan lain sebagainya.
Dalam SIG, data spasial direpresentasikan dalam dua format, yaitu data raster dan data vector. Data raster adalah data-data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam bentuk titik, garis dan area.
Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, vegetasi, suhu perairan dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file. Semakin tinggi resolusi gridnya, semakin besar ukuran filenya, dan ini sangat bergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia. Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Namun kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :

1. Peta Analog.
Peta analog yaitu peta dalam bentuk cetak, seperti peta topografi, peta LLN (Lingkungan Laut Nasional), peta LPI (Lingkungan Pantai Indonesia) dan peta-peta tematik lainnya. Umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi dan kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya. Sebagai sumber data dalam SIG, peta analog harus dikonversi menjadi peta digital. Caranya dengan mengubah format raster menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat mereferensikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
2. Data Penginderaan Jauh.
Data penginderaan jauh seperti citra satelit, foto udara dan sebagainya, merupakan salah satu sumber data yang terpenting bagi SIG. Karena sifat datanya yang tersedia secara berkala serta bisa mencakup area tertentuyang diinginkan. Dengan beragamnya satelit di ruang angkasa dengan spesifikasi masing-masing, bisa diperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Melalui metode pengolahan data tertentu, data citra satelit dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan seperti suhu perairan, kandungan klorofil perairan dan sebagainya. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
3. Data Hasil Pengukuran Lapangan.
Data hasil pengukuran lapangan merupakan data yang dihasilkan berdasarkan metode pengukuran dan perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut, contohnya nilai parameter fisika-kimia-biologi kualitas perairan, persentase tutupan terumbu karang, kerapatan mangrove dan lain-lain. Untuk membuat data-data hasil pengukuran ini bisa digunakan dalam SIG, maka harus dimasukkan informasi spasial ke dalam data tersebut, yaitu koordinat lokasi pengambilan sampel.
4. Data GPS (Global Positioning System).
Teknologi GPS telah memberikan terobosan penting dalam penyediaan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data-data yang dapat diperoleh dengan menggunakan GPS diantaranya adalah data poin yang menunjukkan lokasi dari tempat-tempat tertentu (point of interest). Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
5. Data Bereferensi Spasial Lainnya.
Data lain yang memiliki referensi spasial seperti batas administrasi wilayah dapat dijadikan sebagai sumber data atribut dalam data SIG. Umumnya data ini bersifat tabular dan berisi segala macam informasi dari berbagai bidang, termasuk kelautan dan perikanan, di daerah administrasi tertentu misalnya seperti data-data statistik kabupaten/kota dan provinsi. Dengan menggunakan informasi batas administrasi pada data-data tersebut, selanjutnya data dapat digabungkan ke data spasial batas administrasi sebagai atribut tambahan yang kemudian dapat digunakan untuk visualisasi data yang lebih informatif.

Data Atribut

Data atribut merupakan data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah. Data atribut bisa berupa data kuantitatif (angka) seperti data jumlah penduduk dan dapat berupa data kualitatif (mutu) seperti data tingkat kesuburan tanah.


Kamis, 07 September 2017

Tugas 3. Review Data Collection

PEMETAAN TEMPAT KOST BERBASIS WEB.
Seiring dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah dari waktu ke waktu dan
terjadinya proses urbanisasi dan transmigrasi yang sangat cepat dalam kehidupan masyarakat
menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal juga meningkat secara proporsional. Upaya
masyarakat untuk memperbaiki tingkat pendapatan, pendidikan, kesejahteraan, dan kehidupan yang
lebih layak memberikan implikasi bagi ketersediaan tempat tinggal yang sifatnya sementara, atau
dikenal dengan istilah tempat kost. Namun dengan ketersediaan informasi yang sangat terbatas
masyarakat cenderung tidak memiliki informasi yang akurat dan relevan mengenai lokasi yang
memiliki tempat kost dengan biaya yang terjangkau, dekat tempat kerja, dan melanjutkan
pendidikan. Kenyataan ini merupakan kondisi yang sering terjadi, tidak terkecuali masyarakat di
Kecamatan Pontianak Utara. Kondisi yang demikian jelas membutuhkan sebuah sistem informasi
geografis yang dapat memetakan tempat (rumah) kost dengan berbagai fasilitas didalamnya untuk
semua kapasitas dan tipe kost agar memudahkan masyarakat dalam menentukan pilihan.
Sistem informasi geografis berbasis web atau yang dikenal sebagai WebGIS merupakan
sistem informasi geografis dengan menggunakan teknologi web untuk melakukan komunikasi antar
komponen sehingga dapat melakukan disseminasi dan analisis data spasial untuk menjangkau
masyarakat secara lebih luas [1]. Sistem informasi geografis adalah bagian dari sistem informasi
yang ditambahkan fitur atau data dan analisis spasial yang diharapkan dapat membantu pengguna
dalam memahami dan melakukan analisis permasalahan secara lebih komprehensif [2]. Menurut
Ren Peng Z. dan Tsing Tsou M., Web GIS atau yang disebut dengan Internet GIS didefinisikan
sebagai suatu jaringan berbasis layanan informasi geografis yang memanfaatkan internet baik
menggunakan jaringan kabel maupun tanpa kabel untuk mengakses informasi geografis maupun
sebagai tools guna melakukan spatial analysis [3]. Sistem informasi geografis memiliki
kemampuan melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan
menampilkan dan menganalisa data berdasarkan koordinat-koordinat tertentu. Aplikasi sistem
informasi geografis saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari
jenis keragaman aplikasinya Dengan kata lain, pemetaan berbasis web adalah suatu sistem
informasi geografis yang diterapkan pada sistem komputer berbasis internet atau setidaknya
intranet sehingga sebuah client dapat mengakses banyak server yang berbeda [4].
Sistem informasi geografis merupakan sebuah sistem perangkat lunak geospasial yang
memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Sistem informasi geografis dapat membantu dalam perencanaan, pengawasan dan pembuatan
keputusan dengan memadukan antara data spasial dan non-spasial. Teknologi sistem informasi
geografis mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistic,
dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan
inilah yang membedakan sistem informasi geografis dengan sistem informasi lainnya yang
membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan
stategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi [5]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
merancang dan membangun sistem informasi geografis mengenai informasi tempat kost khususnya
di kecamatan Pontianak Utara dengan menggunakan web agar dapat menyajikan informasi secara
terintegrasi dari data spasial dan data non spasial. Informasi yang ditampilkan lebih interaktif
karena ditampilkan dalam bentuk google map sehingga dapat memberikan kemudahan kepada
pengguna seperti masyarakat umum, siswa, mahasiswa dan karyawan.
Penelitian mengenai sistem informasi geografis sudah banyak dilakukan diantaranya sistem
informasi geografis untuk pemetaan tempat kesehatan di Kota Jambi [6], sistem informasi
geografis industri di Kabupaten Kudus [7], dan sistem informasi penataan ruang provinsi Jawa
Tengah [8]. Rata-rata penelitian tersebut menghasilkan pemetaan yang sangat signifikan dengan
kebutuhan informasi mengenai area geospasial. Penelitian ini berbeda degan peneliti sebelumnya
dalam menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi geografis, dimana dalam penelitian ini
menggunakan bahasa PHP, database MySQL dan menggunakan Google Map API (Application
Programming Interface) untuk menampilkan google maps pada halaman web. Memanfaatkan
penggunaan GPS (Global Positioning System) dengan bantuan aplikasi android One Touch
Location untuk mendapatkan titik koordinat Latitude and Longitude dari bangunan fisik lokasi
tempat kost.

Rabu, 30 Agustus 2017

Tugas SIG. Review Skripsi Tentang SIG/GIS

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah(wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
Sejarah perkembangan
35000 tahun yang lalu, di dinding gua LascauxPerancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangnya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRICARISMapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstationUNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.



Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis